Khalifah Umar bin Abdul Aziz di kenal sebagai pemimpin yang
paling di senangi rakyatnya. Banyak ahli sejarah menjulikinya dengan khulafaur
Rasyidin ke lima. Saat menjadi Khlifah, umar pernah mengambil paksa harta yang
di manfaatkan keluarga khalifah karena melakukan abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) dan menyerahkannya
ke baitul mal.
Umar juga membuat kebijakan menghapus pegawai pribadi bagi
khaliifah. Umar menekankan terjadinya kedekatan hubungan antar pejabat dan
rakyat. Umar juga berhasil menciptakan kemakmuran. Hal itu tergambar dari
sulitnya mencari penerima zakat sehingga harta negara yang berasal dari zakat
sampai menggunung. Menariknya, meskipun rakyat hidup makmur, umar tetap hidup
sederhana. Ia pernah membuat petugas protokoler terkejut. Pasalnya, umar
menolak kendaraan dinas karena memilih binatang tunggangan miliknya sendiri.
Saat umar sakit, Maslamah bin Abdul Malik datang
menjenguyaknya. Maslamah melihat pakaian umarsangat kotor. Ia bertanya kepada
Fatimah, istri Umar, “Tidakkah engkau mencuci bajunnya?” Fatimah menjawab,
“Demi Allah, dia tidak memiliki pakaian lain, kecuali yang di pakainya.”
Suatu katika, Umar memanggil istrinya yang memiliki
banyak perhiasan pemberian ayahnya.
“Wahai istriku, pilihlah olehmu, kamu kembalikan perhiasan ini kebaitulmal atau
kamu izinkan saya meninggalkan kamu untuk selamanya. Aku tidak suka bila aku,
kamu, dan perhiasan ini ada dalam satu rumah. “Fatimah menjawab, “saya memilih
kamu daripada perhiasan-perhiasan ini.”
Umar juga di kenal jujur dan bersih. Di riwayatkan Amr bin
Muhajir, suatu hari salah seorang anggota keluarganya memberi apel. Umar lantas
berkata, “Alangkah harum aromanya. Wahai pelayan, kembalikan apel ini kepada si
pemberi dan sampaikan salam saya kepadanya bahwa hadiah yang di kirim telah
sampai. “Amr bertanya, “Mengapa pemberian hadiah dari orang yang masih ada
hubungan kekerabatan di tolak? Padahal, Rasulullah SAW juga menerima hadiah.
“Umar menjawab, “sesungguhnya, hadiah yang di berikan kepada Rasulullah adalah
benar-benar hadiah, sedangkan yang di berikan kepadaku adalah suap.”
Dalam situasi indonesia seperti ini, keteladanan Umar patut
di contoh. Pertama, hidup sejahtera adalah hak setiap warga negara. Islam
menganut prinsip keadilan, tidak ada orang miskin di tengah orang kaya. Kedua,
seorang pemimpin harus menjaga amanah rakyat. Karena itu, penyalahgunaan
kekuasaan harus di hindari demi terciptanya bangsa yang makmur, sejahtera, dan
damai.
Ketiga, kedekatan hubungan antara pemimpin dan rakyat harus
di bangun antara pemimpin dan rakyat perlu di bangun agar aspirasi rakyat bisa
di terima langsung oleh pemimpin. Keempat, di tengah ekonomi yang sedang
terpuruk, pejabat negara perlu menjaga
perasaan rakyat. Sebagai khalifah, umar memilih hidup sederhanadengan kendaraan
dan pakaian yang sederhana.
Kelima, di tengah maraknya kasus korupsi, umar memberi
teladan bahwa pemimpin harus selalu bersih dan selalu memegang perinsip
kejujuran. Keenam, kekayaan seseorang tidak bisa di jadikan dasar dalam
menentukan strata sosial seseorang adalah sejauh mana orang itu memiliki ke
salehan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar